Adab Berpuasa Menurut Al Imam Al Habib Abdullah - Islam Is Great

Islam Information for all muslim in world. As a muslim we must share a knowledge to all

Rabu, 23 Mei 2018

Adab Berpuasa Menurut Al Imam Al Habib Abdullah

Al-Imam al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya Nashaihud-Diniyyah berpesan kepada kita untuk menjaga Adab kita selama berpuasa. Menurut beliau, seorang yang berpuasa tidak akan sempurna pahala puasanya, kecuali dengan menjaga adab.


Dintara adab-adab yang harus dijaga orang yang berpuasa menurut Habib Abdullah Al-Haddad adalah :


1. Menjaga lidahnya dari dusta dan ghibah serta membicarakan sesuatu yang tidak perlu baginya.


2. Menjaga kedua mata dan telinganya dari mendengarkan dan memandang sesuatu yang tidak halal baginya serta sesuatu yang di anggap berlebihan.


3. Menjaga dirinya dari memakan makanan haram dan syubhat, khususnya ketika berbuka puasa. Ia berusaha dengan sangat hati-hati untuk tidak berbuka puasa, kecuali dengan memakan makanan halal.


4. Menjaga semua anggota tubuhnya dari perbuatan yang tidak perlu. Dengan itu puasanya menjadi Sempurna dan Bersih. Banyak orang yang puasa hanya menahan lapar dan haus, namun ia biarkan anggota tubuhnya berbuat maksiat sehingga merusakkan puasanya dan menyia-nyiakan pahala puasanya. Nabi SAW bersabda : “Banyak orang yang puasa tetapi puasanya hanya menghasilkan lapar dan haus.”


5. Meninggalkan maksiat adalah wajib untuk selamanya atas orang yang puasa maupun yang tidak puasa. Akan tetapi orang yang puasa lebih utama untuk berhati-hati dan lebih wajib. Nabi SAW bersabda : “Puasa itu perisai. Maka paha hari kamu berpuasa, jangalah ia berkata keji dan jangan berbuat kefasikan serta jangan mengganggu orang lain. Jika ada orang memakinya atau memusuhinya, maka katakanlah, sesungguhnya aku puasa"


6. Termasuk adabnya pula, ialah tidak terlalu banyak mengurusi dunia di bulan Ramadhan, tetapi mengkhususkan diri untuk beribadah kepada Allah dan menyebut Nama-Nya sebanyak mungkin. Janganlah banyak mengurusi dunia kecuali bila sangat mendesak bagi kebutuhannya atau anak-anak yang wajib di urusinya. Hal itu di sebabkan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lain seperti kedudukan Jum’at di antara hari-hari. Oleh karena itu orang mu’min harus menjadikan hari Jum’at dan bulannya ini untuk akhiratnya.


Mudah-mudahan Allah swt menguatkan hati kita untuk bisa beribadah dan terus mengingat Allah SWT baik disiang maupun malam hari. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan pahala yang berlimpah bagi kita dibulan ini. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin


FB Pondok Habib


Tiada ulasan: