TERBUNUHNYA Sayyidina Ali Oleh Ibnu Muljam, Peristiwa 7 Ramadhan - Islam Is Great

Islam Information for all muslim in world. As a muslim we must share a knowledge to all

Khamis, 24 Mei 2018

TERBUNUHNYA Sayyidina Ali Oleh Ibnu Muljam, Peristiwa 7 Ramadhan


TERBUNUHNYA Sayyidina Ali Oleh Ibnu Muljam, Peristiwa 7 Ramadhan

“Hukum itu milik Allah, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”
Teriakan itu bergema ketika Abdurrahman bin Muljam Al Murodi menebas leher sahabat Ali bin Abi Thalib, karomallahu wajhah.
Subuh 7 Ramadhan itu duka menyelimuti hati kaum muslimin. Nyawa sahabat yang telah DI JAMIN oleh Rasululah SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang saudara sesama muslim. Ali terbunuh atas nama hukum Allah dan demi surga yang entah kelak akan menjadi milik siapa.

Tidak berhenti sampai di sana, saat melakukan aksinya Ibnu Muljam juga tidak berhenti membaca Surat Al Baqarah ayat 207:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.”

Sebagai hukuman atas aksinya mencabut nyawa seorang khalifah, Ibnu Muljam kemudian hukum mati dengan cara qishas. Proses hukuman mati yang dijalankan terhadap Ibnu Muljam juga berlangsung dengan penuh drama. Saat tubuhnya diikat untuk dipenggal kepalanya dia masih sempat berpesan kepada algojo:

“Wahai Algojo, janganlah engkau penggal kepalaku sekaligus. Tetapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku dapat menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Allah.”
Ibnu Muljam meyakini dengan sepenuh hati bahwa aksinya mencabut suami sayyidah Fathimah, sepupu Rasulullah, dan ayah dari Al-Hasan dan Al-Husein itu adalah sebuah aksi jihad fi sabilillah.
Seorang ahli surga harus meregang nyawa di tangan seorang muslim yang meyakini aksinya itu adalah di jalan kebenaran demi meraih surga Allah.

Potret Ibnu Muljam adalah Realiti yang terjadi pada sebagian umat Islam di era modern. Generasi pemuda yang mewarisi Ibnu Muljam itu giat memprovokasikan untuk berjihad di jalan Allah dengan cara memerangi, dan bahkan membunuh nyawa sesama kaum muslimin.

Siapa sebenarnya Ibnu Muljam? Dia adalah lelaki yang salih, zahid dan bertakwa dan mendapat julukan Al-Maqri’. Sang pencabut nyawa Sayyidina Ali itu seorang HAFIDHULQURAN alias penghafal Alquran dan sekaligus orang yang mendorong sesama muslim untuk menghafalkan kitab suci tersebut.
Khalifah Umar bin Khattab pernah menugaskan Ibnu Muljam ke Mesir untuk memenuhi permohonan ‘Amr bin ‘Ash untuk mengajarkan hafalan Alquran kepada penduduk negeri piramid itu. Dalam pernyataannya, Khalifah Umar bin Khattab bahkan menyatakan:

“Abdurrahman bin Muljam, salah seorang ahli Alquran yang aku utamakan untukmu ketimbang untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu maka siapkan rumah untuknya untuk mengajarkan Alquran kepada kaum muslimin dan muliakanlah ia wahai ‘Amr bin ‘Ash” kata Umar.

Meskipun Ibnu Muljam HAFAL Alquran, bertaqwa dan rajin beribadah, tapi semua itu tidak bermanfaat baginya. Ia mati dalam keadaan su’ul khatimah, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yang dimilikinya. Perhubungannya kepada puak Khawarij telah membawanya terjebak dalam pemahaman Islam yang sempit. Ibnu Muljam menetapkan klaim terhadap surga Allah dengan sangat tergesa-gesa dan dangkal. Sehingga dia dengan sembrono melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama Islam. Alangkah menyedihkan karena aksi itu diklaim dalam rangka membela agama Allah dan Rasulullah.

Sadarkah kita bahwa saat ini telah lahir generasi-generasi baru Ibnu Muljam yang bergerak secara massif dan tersusun . Mereka adalah kalangan "SOLEH"yag menyuarakan syariat dan pembebasan umat Islam dari KESESATAN Mereka menawarkan jalan kebenaran menuju surga Allah dengan cara mengkafirkan,Memusrikkan membid'ah sesama muslim. Ibnu Muljam GAYA BARU ini lahir dan bergerak secara berkelompok untuk meracuni generasi-generasi muda Malaysia dan Dunia . Sehingga mereka dengan mudah mengkafirkan sesama muslim, mereka dengan mudah menyesatkan kiai, tuan guru dan ulama dan Muslim.

facebook.com/maulabillah
facebook.com/tradezara

Tiada ulasan: