Bayangkanlah bahawa malam ini adalah malam pertama anda di kuburan! Bayangkanlah kedatangan malaikat Munkar dan Nakir yang akan menguji anda dengan beberapa pertanyaan. Bayangkanlah kengerian anda seandainya tiba-tiba lidah anda kelu tak mampu menjawab. Bayangkanlah amal perbuatan anda yang akan dijelmakan menjadi manusia untuk menemani anda. Apakah ia seorang manusia yang rupawan atau manusia terjelek yang pernah anda lawat? Bayangkanlah kesendirian anda , kegelapan dosa dan maksiat anda. Bayangkanlah ratusan atau ribuan tahun penantian datangnya kiamat?
Bayangkanlah apakah kuburan anda itu menjadi bagian dari taman surga? Ataukah nenjadi bagian dari neraka? Bayangkanlah keinginan anda untuk kembali dihidupkan ke dunia, meski sehari untuk menambah amal sholih. Menangis keseorangan merayu untuk dihidupkan. Bayangkanlah betapa tinggi pengharapan terhadap tambahan pahala, tetapi anda tidak berdaya lagi. Bayangkanlah betapa beratnya, dan betapa menderitanya.
Yakinlah anda pasti mengalami semua itu, mungkin esok atau lusa atau mungkin di kemudian hari. Yang jelas, kematian itu pasti. Kematian selalu menjemput manusia di mana-mana saja, tidak peduli siang atau malam,anak-anak, remaja atau sudah tua. Tidak peduli dalam keadaan sehat atau sakit, suka cita atau duka lara, aman atau perang, kaya atau miskin, raja atau pemimpin atau rakyat jelata, lelaki atau wanita. Tidak peduli di rumah, di pejabat, atau di perjalanan, didarat, di laut atau di udara. Ya tidak seorang pun dari kita yang memastikan dirinya aman dari kematian.
Lalu, apakah bekal dan persiapan Anda untuk kematian yang boleh menjemput kita pada bila-bila masa? pasti anda keluhkan dosa-dosa yang menggunung dan kebaikan yang sedikit.Tapi, bersyukurlah. Kenapa bersyukur? Saat anda membaca ini, anda masih hidup! Anda sekarang masih hidup, anda belum mati. Persiapkanlah diri dan cukupkan bekal bagi menghadapi kematian. Sebelum datang menyesalan yang menyesakkan dada, sesal yang tiada lagi berguna.
Sama-sama kita renungkan. Moga mendapat iktibar.
Wallahu'alaam.