عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الْخَيرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيا وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَة
Daripada Anas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan hukuman untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan azab baginya akibat dosanya di dunia, hingga Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat.”
(HR Tirmidzi No 2396) Status: Hadis Hasan Gharib
Pengajaran:
1. Musibah sama ada dalam bentuk kesusahan, kesulitan, kesakitan mahupun ujian semasa didunia adalah suatu rahmat kepada Muslim kerana ia menjadi penyebab terhapusnya dosa.
2. Musibah yang menimpa orang mukmin termasuk tanda kebaikan. Selama hal itu tidak menimbulkan dirinya meninggalkan kewajiban atau melakukan yang diharamkan.
3. Setiap Muslim dituntut agar memiliki sifat reda dan bersabar dengan musibah yang menimpanya.
4. Bersabar dari segi syariat bermaksud: Menahan lisan dari mengeluh, menahan hati dari marah dan menahan anggota badan dari menampakkan kemarahan melalui sesuatu tindakan.
5. Orang yang diuji dengan suatu musibah contohnya kesusahan dan kesulitan akibat wabak Covid 19, lalu dia bersabar, maka dosanya diampunkan dan dia memperolehi rahmat kasih sayang Allah serta petunjuk. Firman Allah:
أُوْلَٰٓئِكَ عَلَيۡهِمۡ صَلَوَٰتٞ مِّن رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٞۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُهۡتَدُونَ
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah: 157)
6. Apabila Allah menginginkan keburukan kepada seseorang, Allah akan menahan azab baginya akibat dosanya di dunia, hingga Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat
7. Hendaknya kita merasa takut dan waspada terhadap nikmat dan kesihatan yang selama ini senantiasa kita rasakan kerana dibimbangi ia berupa istidraj yang menyebabkan kita sombong dan angkuh.
Semoga musibah wabak Covid 19 ini menjadikan kita reda dan bersabar menempuhnya dan ia menjadi penghapus dosa-dosa kita. Jadikanlah musibah ini sebagai muhasabah untuk kita memperbaiki diri dari kecuaian dan kelemahan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan