عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ زَارَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْكَى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى فِى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَمْ يُؤْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِى أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِى فَزُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW berziarah kepada makam ibunya, lalu baginda menangis, kemudian menangis pula lah orang-orang di sekitar baginda. Baginda lalu bersabda: “Aku meminta izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan bagi ibuku, namun aku tidak diizinkan melakukannya. Maka aku pun meminta izin untuk menziarahi kubur ibuku, aku pun diizinkan. Ziarahlah kubur, kerana ia dapat mengingatkan engkau akan kematian” (HR. Muslim No.108) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1. Ziarah kubur merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan dalam Islam.
2. Tujuan berziarah kubur adalah untuk menasihati diri dan mengingatkan diri sendiri akan kematian (Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi, 3/402)
3. Hikmah menziarahi kubur juga bagi melunakkan hati yang keras dan memadamkan kesombongan diri. Dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda:
كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها ترق القلب وتدمع العين وتذكر الآخرة ولا تقولوا هجرا
“Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Kerana ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akhirat namun jangan kalian mengatakan perkataan yang tidak layak (qaulul hujr), ketika berziarah” (HR. Al Haakim no.1393, Status Sahih dalam Sahih Al Jaami’, 7584)
4. Al Munawi berkata: “Tidak ada ubat yang paling bermanfaat bagi hati yang kelam selain menziarahi kubur. Ziarah kubur akan menjadi penyebab mengingati kematian, akan menghalangi seseorang dari maksiat, melembutkan hatinya yang kelam, mengusir kesenangan terhadap dunia, menjadikan musibah yang kita alami terasa ringan. Ziarah kubur itu sangat dahsyat pengaruhnya untuk mencegah hitamnya hati dan mengubur sebab-sebab datangnya dosa. Tidak ada amalan yang sehebat ini pengaruhnya” (Faidhul Qaadir, 88/4)
Jadikan ziarah kubur kita sebagai pelembut hati dan penasihat diri.
#SemarakUkhuwahMemacuPerubahan
#MalaysiaMenujuNegaraRahmah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan