Hidup ditengah masyarakat dan melakukan pergaulan peradaban bermasyarakat. Pasti akan menemui kesilapan dan kesalahan dimana-mana. Pada dasarnya setiap orang akan melakukan sebuah kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Tidak ada manusia yang sempurna dimuka bumi ini. Namun bagi sebagian orang mencari kesalahan orang lebih mudah dari pada memaafkannya.
Jika selembar kertas putih, kemudian kita memberikan satu titik hitam di tengahnya maka sebagian besar orang akan fokus melihat pada titik hitam itu. Mereka tidak memperdulikan bahwa sebenarnya banyak bahagian putih pada kertas itu.
Sama halnya dengan seseorang yang telah banyak berbuat baik, kemudian dia berbuat satu kesalahan. Maka sebagian besar orang akan fokus pada satu kesalahan itu. Padahal kebaikan yang telah dilakukan sangatlah banyak. Oleh sebab itu janganlah melihat orang dari suatu kesalahanya, kerana masih banyak kebaikan dari orang tersebut. Padahal setiap orang pasti punya salah dan apakah akan hilang semua kebaikan yang telah dilakukan.
Apabila kita memperlihatkan selembar kertas putih dengan titik hitam di tengah dan kita bertanya pada seseorang apakah itu. Jawapan yang paling banyak muncul adalah titik hitamnya, bukan selembar kertas putihnya. Sama dengan seseorang jika mendapat masalah, dia hanya melihat pada kesulitan, kesedihan, rintangan, dan saudara-saudaranya serta orang disekitarnya.
Majoriti hanya berfikir pada kekurangan diri sendiri, hingga berkembang menjadi besar dalam fikirannya. Sebaliknya, kelebihan-kelebihan diri dan kemudahan hidupnya tidak diperhatikan. Harusnya kita menjawab selembar kertas putih yang bersih, dengan satu titik kecil saja dan selayaknya kita mulai adil memandang kehidupan.
Dalam menggapai kebahagian hidup, berusahalah untuk meminimumkan prasangka buruk. Baik pada sahabat, tetangga, saudara, diri sendiri terlebih pada sang pencipta Allah ta’ala. Satu titik hitam pada kertas putih jangan menjadi fokus dalam sebuah kesalahan. Apabila nasi sudah menjadi bubur bukan bererti kita tidak jadi makan. Namun ciptakanlah bubur tersebut menjadi bubur yang special yang rasanya lebih nikmat daripada nasi.
Oleh :Byaz
SILA SHARE DAN SEBARKAN
(Dipetik daripada facebook Ustaz Iqbal Zain)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan