Angin Kencang bertemu dengan Angin Sepoi-Sepoi dan bercakap-cakap… Angin Kencang berkata bahwa dialah yang paling hebat dan kuat. Angin sepoi-sepoi menasihatinya agar jangan berlaku sombong. Namun Angin Kencang tidak mau menerima nasihat Angin Sepoi-Sepoi bahkan menentangnyasaling mempertunjukkan kebolehannya masing-masing.
Akhirnya angin kencang mencabar Angin Sepoi-Sepoi untuk membuktikan kehebatannya dengan cara menjatuhkan seekor kera yang sedang bergayutan di dahan sebuah pohon.
Ketika Angin Kencang beraksi meniupkan anginnya yang kencang, seketika itu juga si Kera memeluk dahan pohon dengan sangat kuat dan erat. Semakin Angin Kencang menerpa dirinya, pegangan si kera pada pohon semakin kuat. Demikian seterusnya sampai akhirnya si Angin Kencang menyerah, ia tak mampu menjatuhkan si kera dari atas pohon.
Kini giliran Angin Sepoi-Sepoi berhembus lembut menerpa Si kera, mula-mula si kera berpegang pada pohon itu, tetapi kerana hembusan Angin Sepoi-Sepoi dirasakannya menyegarkan dan lembut. Akhirnya membuat si kera menjadi mengantuk. Maka lama-kelamaan seiring dengan hembusan Angin Sepoi-Sepoi yang semakin lembut dengan tanpa kekerasan sama sekali, si kera terjatuh ke tanah kerana ia terlena yang menyebabkan pegangannya terlepas dari dahan pohon itu.
Akhirnya dengan kelembutan si kera terjatuh tapi dengan kekerasan si kera dapat bertahan -
Pengajaran dari kisah tamsilan ini ialah perkataan yang lembut kepada manusia akan dapat menundukkan hati dan akal mereka, akan tetapi perkataan yang kasar atau dakwah yang keras akan menyebabkan manusia semakin degil berpaling dari kebenaran.
Akhirnya angin kencang mencabar Angin Sepoi-Sepoi untuk membuktikan kehebatannya dengan cara menjatuhkan seekor kera yang sedang bergayutan di dahan sebuah pohon.
Ketika Angin Kencang beraksi meniupkan anginnya yang kencang, seketika itu juga si Kera memeluk dahan pohon dengan sangat kuat dan erat. Semakin Angin Kencang menerpa dirinya, pegangan si kera pada pohon semakin kuat. Demikian seterusnya sampai akhirnya si Angin Kencang menyerah, ia tak mampu menjatuhkan si kera dari atas pohon.
Kini giliran Angin Sepoi-Sepoi berhembus lembut menerpa Si kera, mula-mula si kera berpegang pada pohon itu, tetapi kerana hembusan Angin Sepoi-Sepoi dirasakannya menyegarkan dan lembut. Akhirnya membuat si kera menjadi mengantuk. Maka lama-kelamaan seiring dengan hembusan Angin Sepoi-Sepoi yang semakin lembut dengan tanpa kekerasan sama sekali, si kera terjatuh ke tanah kerana ia terlena yang menyebabkan pegangannya terlepas dari dahan pohon itu.
Akhirnya dengan kelembutan si kera terjatuh tapi dengan kekerasan si kera dapat bertahan -
Pengajaran dari kisah tamsilan ini ialah perkataan yang lembut kepada manusia akan dapat menundukkan hati dan akal mereka, akan tetapi perkataan yang kasar atau dakwah yang keras akan menyebabkan manusia semakin degil berpaling dari kebenaran.