Islam Is Great

Islam Information for all muslim in world. As a muslim we must share a knowledge to all

Isnin, 19 November 2018

23 CARA RASULULLAH ROMANTIS DENGAN ISTERI

7:52:00 PG 0
23 CARA RASULULLAH ROMANTIS DENGAN ISTERI

Islam sebagai agama paripurna telah mengajarkan banyak hal berbagai sisi kehidupan, dari mulai tata negara hingga berumah tangga.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri tauladan telah memberikan contoh dalam kehidupan Beliau. Kepada orang kafir dan musuh-musuh Islam Rasulullah adalah sosok yang tegas. Di medan jihad, Beliau adalah panglima perang pemberani, sementara di rumah beliau adalah sosok yang romantis dan lembut terhadap istrinya, sebagaimana diutarakan dalam hadits,

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى. رواه الترمذى

Artinya: “Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam berasabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. At Tirmidzi).

Potret romantisme Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu banyak diriwayatkan dalam banyak hadits. Salah satunya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mencium istrinya saat hendak berangkat menunaikan shalat berjamaah di masjid.

عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَبَّلَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ

Dari Urwah dari Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium salah seorang istrinya kemudian keluar untuk shalat dan beliau tidak berwudhu. (HR Abu Dawud No. 179, At-Tirmidzi No. 86, Ibnu Majah No. 502, Ahmad VI/210 No. 25807).

Kisah sosok Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suami teladan pun begitu panjang dipaparkan oleh Dr Muhammad Syafii Antonio M.Ec dalam bukunya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam the Super Leader Super Manageri. Berikut ini uraiannya:

Suami teladan

Sebagai seorang suami banyak sekali perbuatan-perbuatan Rasulullah yang harus kita teladani, dan alangkah mulianya seorang suami jika bisa melakukan perbuatan-perbutan yang dicontohkan oleh Rasulullah, walau mungkin pada zaman sekarang ini akan ada orang yang mengatakan sebagai suami yang takut istri (na’udzu billah), perbuatan Rasulullah yang mulia terhadap istrinya dan tidak menurunkan martabat kerasulannya itu diantaranya adalah :

  1. Suami membukakan pintu Kendaraan atau Rumah untuk Istrinya.

Tidaklah berlebihan dan tidak pula dapat merendahkan martabat suami dihadapan istrinya jika sang suami membukakan pintu rumah atau mobil untuk istrinya. Dan hal ini bukanlah aib atau kemunduran justru ini adalah akhlak mulia yang dapat menumbuhkan sikap sayang dan perhatian dari suami terhadap istri yang pada gilirannya akan dibalas dengan sikap hormat dan ketaatan dari istri terhadap suaminya.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan, “Bahwasanya Rasulullah duduk di sisi unta beliau. Kemudian Beliau meletakan lututnya, lalu istri beliau Shafiyah meletakkan kakinya di atas lutut Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga ia naik ke unta.”

  1. Mencium Istri sebelum pergi dan datang dari bepergian

Sangatlah indah jika ketika hendak pergi suami mencium istrinya dan istri memberikan ciuman kepada suaminya. Begitu juga ketika datang istri menyambut kedatangan suami dengan ciuman   penuh kemesraan. Ciuman yang tulus penuh kesucian dan kehormatan adalah senjata ampuh untuk melawan segala rayuan yang terjadi setiap hari dan tersebar dimana-mana.

Diantara hal yang diamanahkan Rasulullah adalah anjuran kepada para suami agar mencium istrinya sebelum pergi ke kantor atau ke luar kota. Aisyah berkata : “Rasulullah menciumku, kemudian beliau pergi ke mesjid untuk melakukan shalat tanpa memperbarui wudlunya” (H.R Abdurrazaq, Ibnu Majjah, Aththabrani, dan Daraqutni)

  1. Makan sepering berdua

Rasulullah telah memberikan contoh untuk makan sepirng berdua dengan istrinya, hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan kecintaan kepada sang istri bahkan Rasulullah meletakkan mulutnya di bekas mulut istrinya pada gelas yang sama.

Aisyah berkata : “Pernah aku minum, sedangkan aku pada saat itu sedang haid. Kemudian aku memberikan minuman tersebut kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari bejana yang sama, dimana beliau menempelkan mulutnya persis ditempat bekas aku minum, lalu beliau minum…” (H.R. Muslim)

  1. Berlemah lembut dan menemani istrinya yang sakit

Diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang penyayang lagi lembut. Dan beliau akan menjadi orang yang sangat lembut dan paling banyak menemani ketika istrinya sedang sakit. (H.R. Bukhari dan Muslim)

  1. Bersenda gurau dan membangun keakraban

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang romantis dan lemah lembut kepada keluarganya, sering becanda tapi tetap penuh adab dan sopan santun serta keluhuran akhlak. Sikap romantic beliau sangat mengagumkan dan menakjubkan, seperti terlukis dalam salah satu hadits. “Rasulullah adalah orang yang paling banyak bergurau, bersama istri-istri belia. Maksudnya Rasulullah adalah orang yang tidak kaku apalagi kasar terhadap istri dan keluarganya tetapi banyak bercanda, bergurau, dan bergembira.

  1. Tetap Romantis dan akrab saat istri sedang haid.

Keromantisan Rasulullah tetap terasa oleh Aisyah istrinya walaupun Aisyah dalam keadaan haid, dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Rasulullah pernah meminta Aisyah untuk mengahangatkan tubuhnya padahal Aisyah dalam keadaan haid, Rasulullah berkata :

“Mendekatlah kepadaku, hangatkanlah diriku, hangatkanlah diriku !”. Lalu kukatakan pada beliau, “saya sedang haid”. Beliau berkata, “walaupun engkau sedang haid, singkaplah kedua pahamu”. Lalu kubukakan kedua pahaku dan beliau meletakkan pipi dan kepalanya (juga dadanya) di atas kedua pahaku (aku mendekap beliau) hingga beliau merasa hangat dan tertidur. (H.R. Bukhari)

  1. Mandi Bersama

Dalam waktu senggang memang sangat baik suami istri bisa saling memandikan satu sama lainnya, baik karena kebutuhan kesehatan atau untuk menjalin kaharmonisan, bahkan mungkin untuk kepentingan ta’lim (pembelajaran), karena mungkin saja seorang istri belum memahami bagaimana cara mandi besar (mandi wajib sehabis junub) yang benar, maka seorang suami berkewajiban mengajarkan istrinya agar bisa melaksanakan mandi besar yang benar.

Berkata Aisyah : ”Aku mandi bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu bejana, aku mendahuluinya dan ia mendahuluiku (mengambil wadah) sampai-sampai ia berkata: “tinggalkan untukku”, dan aku berkata, “tinggalkan untukku. (H.R. An Nasai)

  1. Mengajak istri makan di luar sambil refreshing.

Dari Anas bahwa rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki tetangga berkebangsaan Persia. Dia telah memasak kuah yang enak untuk Rasulullah. Kemudian dia mendatangi Rasulullah dan mengundang makan. Rasulullah berkata : “dengan dia?” sambil menunjuk kepada Aisyah. Dia (orang Persia) berkata : “tidak”. Kemudian Rasulullah berkata : “kalau begitu tidak”. Kemudian tetangga itu datang lagi mengundang Rasulullah . Rasulullah berkata : “dan bagaimana dengan orang ini (Aisyah)?. Orang Persia itu berkata : “tidak”. Rasulullah berkata : “jika begitu tidak”. Kemudian orang itu kembali lagi mengundang Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “dengan dia?”. Orang Persia itu menjawab, “Ya boleh”. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Aisyah pun berjalan berurutan hingga mendatangi rumah tetangga beliau tadi. (HR.Muslim)

  1. Saling membersihkan setelah berhubungan

Aisyah berkata : “seyogyanya bagi seorang istri yang cerdik, hendaklah ia mengambil secarik kain. Dan apabila suaminya menggaulinya, ia pun menyerahkan kain tersebut kepada suaminya. Lalu suami mengusap (sperma) darinya. Dan istrinya pun mengusap (sperma atau benda=cairan lain) darinya.” (ibnu Qudamah).

  1. Bersandar di atas dada Istri dan tidur di atas pahanya

Suatu gambaran yang indah, manakala punggung Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersandar pada perut ‘Aisyah, sedangkan kepala beliau berada di dadanya. Ini melukiskan, keserasian, keharmonisan, dan kesatuan jiwa antara suami istri yang saling mencintai.

  1. Suami Istri berpelukan saat tidur

Prilaku Rasulullah yang menggambarkan tentang hal ini sama dengan riwayat nomor enam (Tetap Romantis dan akrab saat istri sedang haid)

  1. Mengajak Istri Pergi Ke Luar Kota

Aisyah berkata, “adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak ke luar kota, beliau mengundi diantara istri-istrinya. Maka jatuhlah undian pada Aisyah dan Hafsah. Kemudian keduanya ke luar dengan beliau bersama-sama.” (H.R Bukhori)

  1. Suami Menyuap Istri

Saling menyuapi antara suami istri dapat memecahkan kebekuan rutinitas sehari-hari. Selain itu hal ini juga dapat menambah kecintaan, memperkokoh keharmonisan keluarga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah kamu memberi satu nafkahpun yang kamu niatkan untuk megharap wajah Allah SWT kecuali kamu akan diberi pahala atasnya, hingga apa yang kamu letakan pada mulut istrimu”. Dalam riwayat lain disebutkan “sesungguhnya apapun yang kamu nafkahkan, maka hal itu adalah sedekah hingga suapan yang kamu suapkan ke mulut istrimu”. Dalam riwayat lain, “kamu menaruh (suapan) pada mulut istrimu.” (H.R. Bukhori)

  1. Mencium istri dari waktu ke waktu

Aisyah meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menciumnya sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. Kemudian beliau bersabda, “sesungguhnya ciuman itu tidak membatlkan wudlu dan tidak membuat buka orang yang berpuasa”.

Dan beliau berkata, “wahai humaira (panggilan untuk Aisyah) sesungguhnya dalam agama kita terdapat kelapangan”. Rasulullah tetap berpuasa, beliau mencium di bagian mana saja bagian wajahku hingga beliau berbuka. (H.R. An Nasai dalam sunan al kubra)

  1. Suami mengantar istri ketika ke luar

Sayyidah Shafiyah binti Huyay, istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang beritikaf. Kemudian aku mendatangi beliau dan menjenguknya pada malam hari, dan aku berbincang-bincang dengan beliau. Lalu aku berdiri hendak kembali. Beliau kemudian berdiri bersamaku untuk mengantarku (menemani Shafiyah sampai ke pntu), dan beliau berkata : “jangan terburu-buru hingga aku mengantarmu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

  1. Suami istri berjalan-jalan di malam hari.

Aisyah berkata, “adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak ke luar kota, beliau mengundi diantara istri-istrinya. Maka jatuhlah undian pada Aisyah dan Hafsah. Kemudian keduanya ke luar dengan beliau bersama-sama. Dan Rasulullah apabila datang waktu malam, beliau berjalan bersama Aisyah dan berbincang-bincang dengannya”. (H.R Bukhori)

  1. Istri menyisir rambut suaminya

Dalam sebuah riwayat Aisyah berkata, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beritikaf beliau mendekatkan kepalanya kepadaku. Kemudian aku menyisirnya, sedangkan aku dalam keadaan haid. (H.R. Bukhari)

  1. Istri menaburkan parfum ke badan suaminya

Aisyah r.a berkata : “Aku meminyaki Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkeliling kepada istri-istrinya. Lalu beliau berihram dan menyebarlah bau minyak wangi (H.R. Bukhari)

Dan Aisyah berkata : “Aku telah meminyaki Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sebaik-baik minyak wangi.” (H.R. Bukhari)

  1. Ungkapan cinta dan kasih sayang setiap hari

Berterus terang tentang cinta dan mengungkapkan perasaan sayang terhadap istri merupakan salah satu seni bergaul yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Alangkah baiknya sang suami memanggil istri dengan nama terbaik yang disukainya. Bisa juga disampaikan panggilan-panggilan sayang seperti honeyyayang, my queen, my darling, dear, neng, diajeng, atau sapaan khusus hanya suami istri saja yang tahu.

Seringkali Rasulullah memanjatkan Aisyah dengan ucapan “wahai Humaira” (panggilan sayang untuk Aisyah).

  1. Meletakkan pipi di atas pipi

Diantara keharmonisan lain Rasulullah adalah mengajak istrinya ke tempat hiburan dan duduk berdampingan dengan mesra. Aisyah berkata “bahwasanya Rasulullah sedang duduk kemudian terdengar oleh kami kegaduhan dan suara anak-anak. Rasulullah kemudian berdiri dan ketika itu ada seseorang yang sedang menari dan anak-anak berada disekitarnya. Beliau lalu berkata : “wahai Aisyah kemarilah dan lihatlah (apakah engkau ingin melihatnya?) lalu kujawab, “ya”. Lalu beliau memberdirikanku dibelakan beliau dan pipiku di atas pipi beliau. Dan kuletakan bahuku di atas bahu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (H.R. Bukhari).

  1. Suami Istri membiasakan berolah raga

Aisyah berkata : “Aku keluar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (dalam sebuah perjalanan) dan ketika itu aku masih ramping. Lalu kami berhenti di sebuah tempat perhentian, kemudian ia berkata kepada para shahabatnya, “majulah kalian terlebih dahulu (untuk berlomba)”. Hal itu dilakukan agar tidak ada dari mereka yang melihat gerakan istri beliau saat perlombaan. Kemudian beliau berkata kepadaku, “kemarilah hingga aku berlomba denganmu.” Lalu beliau berlomba denganku dan aku mampu mendahuluinya. …. (H.R. An Nasai)

  1. Memberikan kesenangan kepada Istri

Dari Said bin Yazid bahwa ada seorang wanita menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau kemudian berkata, “wahai Aisyah, tahukan engkau siapakan wanita ini ?” Aisyah berkata : “tidak wahai Nabi Allah”. Kemudian Beliau berkata, “Ini adalah budak yang pandai bernyanyi dari Bani Fulan, suka kah engkau bila dia bernyanyi untukmu?” Aisyah menjawab : “Ya”. Kemudian beliau memberi wanita itu sebuah talam, dan dia pun menyanyi. (H.R. Ahmad dan Thabrani)

  1. Memperhatikan perasaan Istri

Setiap wanita memiliki perasaan cumburu terhadap suaminya, termasuk juga istri-istri Nabi, terhadap masalah ini Rasulullah menjaga perasaan yang berkenaan dengan hak-hak seluruh istrinya.

Anas bin Malik RA berkata : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan walimah ketika menikah dengan Zaenab binti Jahsy. Maka orang-orang pun kenyang dengan roti dan daging. Kemudian beliau ke luar menuju beberapa bilik ummahatul mukminin (istri-istri beliau) sebagaimana yang biasa beliau lakukan pada pagi hari beliau menikah. Lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka, dan mereka mengucapkan salam kepada beliau, serta beliau mendoakan mereka dan merekapun mendoakan beliau.” (H.R. Muslim).

Kecemburuan sebagian istri terkadang mendorong mereka untuk mendoakan kejelekan bagi suami atau istri yang baru, ataupun terhadap kedua-duanya. Ucapan salam beliau kepada istrinya dan sebaliknya menunjukan bukti cinta, kasih sayang serta kelembutan dari suami dan istri. Mereka tidak saling menghinakan, malah saling mendoakan. Mendatangi dan mendoakan istri yang tua merupakan puncak kasih sayang dan peduli kepadanya, sehingga kehadiran istri yang baru tidak akan menjadi ancaman dan melupakan istri yang lama.

Demikian indah perilku yang dicontohkan Rasulullah kepad istri-istri beliau, bisakah kita ummatnya meniru kesemua perilaku Rasul di atas? Jika kita tidak bisa melaksanakan seluruhnya maka jangan kita tinggalkan seluruhnya, sebagian saja telah bisa kita laksanakan dari 23 prilaku Rasul terhadap istrinya, insya Allah hal itu akan menjadi modal kita untuk bisa melakukan sebagian besar apa-apa yang dicontohkan Rasul bagi ummatnya dalam berbagai hal. 

SUMBER:panjimas.com

KISAH KANAK2 YANG MENUMBANGKAN 'ULAMA' SOMBONG DAN SESAT

7:39:00 PG 0
KISAH KANAK2 YANG MENUMBANGKAN 'ULAMA' SOMBONG DAN SESAT

Alkisah di masa Imam Abu Hanifah masih kanak2, sekitar umur 7 tahun, dan seorang ulama yang memiliki ilmu yg banyak dan tiada tandingannya bernama Dahriah.


Semua ulama pada masa itu tiada yang mampu menandinginya ketika berdebat, terutama dalam bab Tauhid. 


Maka timbullah sifat sombongnya hingga dia berani kata Allah tidak ada. 


Sayangnya belum ada ulama yang mampu mengalahkan dia dalam berdebat, sampai tiba pada suatu pagi ketika para ulama dikumpulkan di suatu Majlis milik Syeikh Himad, guru Imam Abu Hanifah, yang pada hari itu kanak2 bernama Abu Hanifah juga hadir di majlis itu.


Dahriyah naik ke mimbar dan berkata dengan bongkak dan sombongnya:

 

Siapakah di antara kalian hai para ulama yang sanggup menjawab pertanyaanku?


Sejenak suasana hening, para ulama semua diam, tiba-tiba berdirilah 

Abu Hanifah dan berkata;


*Abu Hanifah:* 

Pertanyaan apa ini? 

Sesiapa yg tahu pasti akan jawab pertanyaanmu!


*Dahriah:* 

Siapa kamu hai budak hingus, berani kamu kata begitu denganku. Tidakkah kamu tahu, bahawa ramai yang telah berusia,  berserban besar, para pegawai, dan para pemilik jubah kebesaran, mereka semua kalah dan tidak dapat menjawab pertanyaanku, kamu masih berhingus dan kecil berani menentangku!!


*Abu Hanifah:* 

Allah tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik serban yang besar, para pegawai dan para pembesar, tetapi kemuliaan hanya diberikan kepada ulamak tertentu.


*Dahriah:* 

Apakah kamu akan menjawab pertanyanku?


*Abu Hanifah:* 

Ya saya akan menjawab pertanyaan tuan dengan petunjuk Allah.


*Dahriah:* 

Apakah Allah itu ada?


*Abu Hanifah:* 

Ya, ada!


*Dahriah :* 

Dimana Dia?


*Abu Hanifah:* 

Dia Allah, tiada tempat bagi Dia!


*Dahriah:* 

Bagaimana boleh kata ada bila Dia tidak bertempat?


*Abu Hanifah:* 

Dalilnya ada di badan tuan, iaitu roh. Saya tanya, kalau tuan yakin roh itu ada, di mana tempatnya? Di kepala, di perut atau di kaki tuan?


Dahriah diam seribu bahasa dengan muka malu.


Abu Hanifah minta air susu dari gurunya, Syeikh Himad dan tanya Dahriah;


Apakah tuan yakin susu ini manis?


*Dahriah:* 

Ya saya yakin susu itu manis.


*Abu Hanifah:* 

Kalau tuan yakin ada manisnya, saya tanya apakah manisnya di bawah, di tengah, atau di atas?


Dahriah diam lagi dengan rasa malu.


Abu Hanifah meneruskan;

Seperti roh atau manis yang tidak bertempat, demikianlah Allah tidak bertempat samada didunia ataupun di Arash.


Dahriah tanya lagi;


Sebelum Allah itu apa dan setelah Allah itu apa?


*Abu Hanifah:* 

Tiada apa-apa sebelum Allah dan sesudahnya tidak ada apa-apa.


*Dahriah:* 

Bagaimana boleh jelaskan bila sebelum dan sesudahnya tak ada apa-apa?


*Abu Hanifah:* 

Dalilnya ada di jari tangan tuan, apakah sebelum ibu jari dan apakah setelah kelingking? 

Dan apakah tuan boleh terangkan ibu jari 👍 dulu atau kelingking 🤙 dulu?


Demikianlah sifat Allah, ada sebelum semuanya ada dan tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat ada bagi Allah.


Dahriah dimalukan lagi, dia berkata:


Satu lagi pertanyaan saya, Allah sedang buat apa sekarang?


*Abu Hanifah :* 

Tuan telah membalikkan fakta, seharusnya yang bertanya itu di bawah mimbar dan yang ditanya di atas.


Dahriah pun turun dari mimbar dan Abu Hanifah naik ke atas.


Dahriah:

Allah sedang buat apa sekarang?


Abu Hanifah: 

Allah sekarang menjatuhkan orang yang tersesat seperti tuan ke bawah jurang neraka dan menaikkan yang benar seperti saya ke atas mimbar keagungan.


Maha Suci Allsh yang telah menyelamatkan keyakinan Islam melalui seorang kanak2 seusia 7 tahun.


Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari sifat-sifat: 

* Riak.

* Bangga diri.

* Sombong.

* Angkuh.

* Memandang rendah orang lain.

* Berburuk sangka, 

* Takbur.

* Zalim.


Ya Allah Muliakanlah orang yang membaca dan membahagikan artikel ini.

Ringankan kakinya untuk melangkah ke masjid.

Lapangkanlah hatinya.

Bahagiakanlah keluarganya.

Luaskan rezekinya seluas lautan.

Permudahkan segala urusannya.

Kabulkan cita-citanya.


Jauhkan dari segala musibah dan bala bencana.

Jauhkan dari semua penyakit, fitnah, prasangka keji, berkata kasar dan mungkar.

Dekatkanlah jodohnya untuk orang yang

membaca dan membahagikan artikel ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin.


Sahabat, sekarang anda ada 2 pilihan;


1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca & dibiarkan disini.

2. Membahagikan pengetahuan ini kesemua kawan2, insya Allah bermanfaat dan mendapat pahala sharing. Aamiin..


Dipetik dari Kitab Fathul Majid, Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi Asy-Syafi’ie. والله اعلم

Ahad, 18 November 2018

BUKAN SUKA-SUKA ALLAH ATURKAN HIDUP KITA

7:24:00 PTG 0
BUKAN SUKA-SUKA ALLAH ATURKAN HIDUP KITA
BUKAN SUKA-SUKA ALLAH ATURKAN HIDUP KITA

Bukan suka² Allah jodohkan kita dengan isteri yang suka melawan..
Bukan suka² Allah jodohkan kita dengan suami yang panas baran..
Bukan suka² Allah berikan kita anak yang degil dan nakal..
Bukan suka² Allah letakkan kita dalam keluarga yang tak kuat agama..
Bukan suka² Allah beri kita anak ramai
Bukan suka² Allah langsung tidak beri anak pada kita
Bukan suka² ALLAH beri kita pelbagai sakit..

Bukan suka² Allah aturkan kisah silam kita.. Jika bukan kerana kisah silam itu, kita mungkin akan rasa 'tak banyak dosa" sangat. Jika bukan kerana kisah silam itu, kita mungkin akan rasa "saya ni baik je". Jika bukan kerana kisah silam itu, kita mungkin tak bersungguh-sungguh memohon ampun daripadaNYA.

Bukan saja² kita seorang je yang dapat hidayah.. Dengan hidayah yang kita dapat tu sebenarnya akan jadi asbab kebaikan untuk orang lain.

Hidup kita Allah yang atur. Isteri kita Allah yang punya. Suami kita juga milik Allah.. Anak² kita Allah yang punya. Duit kita Allah yang punya. Kesihatan kita Allah yang punya.

Jadi, jika kita kehilangan duit, suami, isteri anak atau kita sakit maka redhakanlah. Kerana semua itu bukan kita punya. Allah yang punya. DIA boleh bagi kita dan DIA boleh ambil balik daripada kita bila-bila masa saja. Namun usah lupa. Allah itu Maha Penyayang. DIA ambil sesuatu daripada kita sebab DIA nak bagi 'sesuatu yang lebih besar' untuk kita. Sesuatu yang sangat kita perlukan yang kita tak pernah tahu. Cuma Allah yang tahu. Bersangka baik dengan Allah perlu kita aplikasikan. Percayalah, apabila sentiasa bersangka baik dengan Allah, kita akan sentiasa redha.

Jadi, usah kecewa. Kita ada Allah. Kita minta pada Allah. Kita minta kekuatan pada Allah. Kita yakin dengan Allah. Kita redha dengan ketentuan Allah. Inshaa Allah akhirnya kita dapat menerima semua kelemahannya dengan hati terbuka. Tetapi, untuk mendapatkan hati terbuka itu, perlukan beberapa perlaksanaan. Antaranya solat malam! Inshaa Allah kekuatan itu kita akan perolehi.

Kita ada Allah! Dan Allah itu ada di mana-mana. Bukan hanya di Mekah dan Madinah sahaja., Jika di Mekah dan Madinah ada tempat² mustajab, di tempat lain juga ada. Jika kita berpuasa, doa kita mustajab. Jika kita solat malam, doa kita mustajab.

Dan Allah telah menggariskan panduan, "Sabar dan Solat"!

Lakukanlah! Dan perlahan-lahan, akhirnya kita dapati Allah akan gantikan semula semua yang DIA ambil dari kita tapi berbeza-beza bentuk pemberiannya. Yang pasti, pemberian itu nyata lebih baik, lebih bagus dan lebih perlu..

Allah tak jadikan sesuatu itu saja2 dan suka2